Kamis, 13 Maret 2014

Sepucuk Surat Untukmu Calon Imanku

Bismilllaah..
Assalammualaikum warrahmatullaahi wabarakatuh 
Wahai Imamku di masa depan, apa kabarnya kau di sana?
Masihkah semangat berjuang untuk menemuiku?
Meskipun kau masih rahasia bagiku,
Namun aku begitu mencintaimu,
Dan aku di sini tak pernah kenal kata “lelah” dan
“menyerah” untuk senantiasa mencari ilmu,
Memantaskan diri di hadapan Allah,
kuharap kau pun begitu.
Aku belajar banyak hal agar nanti suatu saat jika
Allah sudah menentukan waktunya,
Kita akan bertemu.
Dan saat itu, aku sudah benar-benar siap untuk
berjuang di jalan dakwah bersamamu,
Membela agama Allah.
Mendidik calon mujahid dan mujahidah kecil kita sepenuh hati.
Membangun keluarga yang penuh cinta.
Dan bersama membangun istana di surga.
Wahai imamku,
Aku sadar, diriku jauh dari sempurna.
Aku memang bukan Siti Khodijah, tapi aku belajar setia darinya.
Bukan pula Siti Asiyah, tapi aku belajar bersabar darinya.
Aku bukanlah Siti Aisysah, tapi aku belajar ikhlas darinya.
Dan bukanlah Fathimah binti Muhammad, tapi aku belajar tabah darinya.
Kau tahu wahai imamku? Aku sangatlah pencemburu.
Semoga kita senantiasa dapat menjaga hati kita selagi berjauhan.
Bersabarlah.
Yakinlah, Allah pasti mempertemukan kita.
Jika memang bukan dunia ini tempat pertemuan kita,
Insya Allah kita akan bertemu di Jannah-Nya kelak.
Semangatlah duhai kasihku, aku selalu menunggumu
Salam sayang,
Istri masa depanmu

Sumber : @muslimah_talk

Tidak ada komentar:

Posting Komentar