Rabu, 30 April 2014

Apa Saja yang Dilakukan Para Pemimpin Dunia Ketika Mereka Masih 20 Tahunan?

fakta menarik dari para pemimpin dunia dan apa saja yang mereka lakukan di Usia 20 tahunan. Faktanya yang pertama kali diangkat oleh Policymic ini, menampilkan fakta yang beberapa diantaranya cukup mencengangkan. Berikut kita simak, apa saja yang dilakukan oleh para pemimpin dunia ketika mereka masih berusia 20 Tahunan. David Cameron – Perdana Menteri Inggris

Setelah lulus dari Brasenose Collage, Oxford dengan gelar kehormatan kelas satu, Cameron menghabiskan lima tahun berikutnya dengan bekerja di departemen penelitian untuk Partai Konservatif. Meskipun ia terkenal sebagai peneliti yang berbakat dan pekerja keras, ketika mahasiswa ia pernah bergabung dengan sebuah klub ekskusif mahasiswa yang terkenal akan pestapora dan hura-hura yang bernama The Bullingdon Club.
Fakta Menarik : The Bullingdon Club terkenal akan perilaku buruk anggotanya. Mereka sering kali berbuat onar dan meruka restoran hingga mengencingi kamar mahasiswa. David Cameron seringkali menolak ketika wartawan mewawancarainya tentang The Bullingdon Club.
Angela Merkel – Kanselir Perempuan Pertama di Jerman

Merkel bertemu dengan Ulrich, suami pertamanya, semasa menjadi mahasiswa fisika di Universitas Leipzig pada tahun 1974, ketika ia baru menginjak usia 20 tahun. 3 tahun kemudian mereka menikah dan memutuskan untuk hidup bersama. Pernikahan pertama Merkel berakhir pada tahun 1982, sebelum akhirnya ia menikah lagi pada 1998.
Fakta Menarik : Sambil terus berusia untuk lulus dan mendaptkan gelar, Merkel pernah bekerja sebagai pelayan bar dan tinggal bersama suami pertamanya di kamar apartmen yang sempit seluas 100 meter persegi dengan kamar mandi dan toilet yang menjadi satu.
Bashar Al-Assad – Presiden Syria

Bashar Al-Assad menghabiskan sebagian besar usia 20 tahunannya dengan belajar kedokteran di Universitas Damaskus dan akhirnya lulus pada tahun 1988. Awal karirnya dihabiskan sebagai dokter militer di Damaskus sebelum kemudian pindah ke London.
Fakta Menarik : Bashar Al-Assad sama sekali tidak memiliki ketertarikan di bidang politik awal mulanya. Ketika kakaknya, Bassel, yang digadang-gadang sebagai suksesor ayah mereka – mantan Presiden Suriah Hafez al-Assad -  meninggal secara tragis dalam kecelakaan mobil, Bashar pun mau tak mau harus turun ke dunia politik.

Benjamin Netanyehu – Perdana Mentri Israel

Netanyahu bergabung dengan militer Israel bahkan sebelum ia menginjak usia 20 tahun. Ia melayani unit elit pasukan Israel dan berpartisipasi dalam beberapa operasi penting, termasuk operasi isotop tahun 1072 yang berhasil menyelamatkan penumpang pesawat yang dibajak. Selanjutnya ia menghabiskan awal usia 20 tahunannya di Amerika Serikat dengan belajar arsitektur dan bisnis di MIT.
Fakta Menarik : Diakhir usia 20 tahunannya, Benjamin Natanyehu bergabung dengan pasukan khusus Israel dan telah berpartisipasi dalam berbagai operasi komando, termasuk memimpin salah satu serangan ke Syria saat itu.
Kim Jong-Un – Pemimpin Tertinggi Korea Utara

Kehidupan muda Kim Jong-Un sangat sedikit sekali yang terekspos. Bahkan banyak yang menyangsikan ia lahir di tahun 1982. Masa kuliah, ia habiskan di Kim Il-Sung Millitary University dan mulai menemani Ayahnya (Kim Jong-Il) saat inspeksi militer di lapangan. Ketika kesehatan ayahnya mulai menurun, ia dipromosikan sebagai jendral bintang 4, bahkan sebelum ia berusia 30 tahun.
Fakta Menarik : Meski banyak hal yang berbau Amerika dilarang di Korea Utara, Kim Jong-Un adalah penggemar berat Chicago Bulls dan berhasil mengundang Dennis Rodman mengunjungi negaranya pada tahun 2012.
Hassan Rouhani – Presiden Iran

Setelah mendapatkan gelar sarjana di bidang hukum peradilan di Universitas Teheran, Rouhani berkeliling Iran hanya untuk memberikan pidato Pro Ayatolla Khomeini. Hal ini pada akhirnya menyebabkannya harus melarikan diri dan bergabung dengan Khomeini di pengasingannya di Paris.  Meskipun ia memiliki gelar Hojatoleslam (gelar menengah dalam hirarki Islam Syiah), Rouhani berkali-kali ditangkap karena kesetiaannya kepada Khomeini.
Fakta Menarik : Hassan Rouhani menbayar uang kuliah sarjanya dengan hasil jerih payahnya sendiri tanpa meminta uang dari orang tua. Selanjutnya ia belajar di Skotlandia dan fasih berbicara beberapa bahasa termasuk Persia, Inggris, Arab, Russia, Prancis dan Jerman.
Xi Jinping – Sekretaris Jendral Partai Komunis Cina

Xi Jinping adalah putra dari Xi Zhongxun, salah satu pendiri partai komunis. Ia menghabiskan awal usia 20 tahunannya bekerja di desa terpencil Liangjiahe. Dimasa itu, ia diduga tinggal di sebuah gua galian dan belajar filosofi hidup para petani. Kemudian ia melanjutkan studi teknik kimia di Universitas Tsinghua di Beijing. disini ia juga meraih gelar dalam bidang teori Marxis dan pendidikan Ideologi.
Fakta Menarik : Xi Jinping bekerja sebagai petani sampai usia 22 tahun. Ia diduga tinggal di gua galian dan belajar filosofi hidup para petani kala itu.
Vladimir Putin – Presiden Russia

Pikiran untuk menjadi intelijen bagi negaranya telah ia cita-citakan bahkan sebelum ia selesai kuliah. Setelah mendapatkan gelar hukum dari Leningrad State University, ia memulai karirnya dengan bekerja di badan-badan keamanan negara. Di sana ia bekerja pertama kali sebagai sekretariat direktorat, sealanjutnya di divisi kontra intelijen dan kemudian sebagai personel di sebuah program pelatihan. Begitu ia bekerja di divisi kontra intelijen, petugas intelijen dari negara-negara asing mulai memperhatikannya. Putin menghabiskan lebih dari satu dekade bekerja sebagai petugas intelijen setelah ia menamatkan kuliah.
Fakta Menarik : Sejarah awal kehidupan Putin banyak dirahasiakan, tapi satu yang mungkin banyak diketahui orang. Ketika ia kuliah di awal umur 20 tahunan, ia banyak menghabiskan waktu untuk mengasah kemampuan Judo-nya. Hal inilah yang menjadi filosofi hidupnya hingga kini. Sepertinya bakat kepemimpinnnya telah terlihat sejak ia muda.
Barrack Obama – Presiden Amerika Serikat

Setelah lulus dari Columbia University pada tahun 1983 dengan gelar ilmu politik, Obama pindak ke Chicago dan bekerja sebagai sukarelawan dengan membantu masyarakat berpenghasilan rendah untuk tetap mampu bertahan hidup setelah pabrik baja lokal yang biasa jadi temat bergantung mereka mencari nafkah terpaksa ditutup. Selanjutnya, sebelum melanjutkan studi di Harvard Law School pada tahun 1988, Obama melakukan perjalanan panjang untuk mencari asal-usulnya dan menemui beberapa kerabat dari ayah kandungnya di Kenya.
Fakta Menarik : Obama menghabiskan 2 tahun di Los Angeles dengan belajar di Occidental Collage, sebelum pindah ke Columbia University di New York. Ketika di New York ini ia dilaporkan sering mengkonsumsi alkohol, ganja dan kokain yang ternyata sudah ia mulai sejak masa remaja, hanya untuk menuntaskan hasrat “siapa sebenarnya dirinya” yang selalu keluar dari pikirannya kala itu.

Sumber Klik

7 Kesalahan yang Harusnya Tidak Dilakukan Di Usia 20 Tahun


Usia 20 Tahunan adalah usia transisi paling penting dalam hidup kita. Perpindahan gejolak dari era sekolahan ke era karir, menuntut  kita untuk cepat beradaptasi dengan perubahan yang ada. Keputusan yang kita ambil saat ini – diusia 20 tahunan – tidak hanya berpengaruh untuk jangka panjang saja, tapi juga untuk masa depan kita jauh kedepan.
Apakah anda ingin membuat usia 20 tahunan anda menjadi usia monumental untuk membuat sebuah perubahan dalam hidup anda? Ataukah anda ingin bersenang senang dan membiarkannya berlalu begitu saja? Apapun pilihannya, semua tergantung anda.
Tapi satu yang pasti, usia 20 tahunan adalah usia yang sangat krusial, setiap rencana yang anda tulis, setiap keputusan yang anda buat dan setiap langkah yang anda pilih, akan berpengaruh jauh ke masa depan anda.
Berikut ini hal-hal yang seharusnya tidak anda lakukan ketika berusia 20 Tahunan.
1.    Bekerja Hanya untuk Uang, Bukan Membangun Impian
Jangan pernah mencari kenyamanan anda ketika masih muda. Masa muda harusnya anda gunakan untuk mencari tantangan sebanyak mungkin, membangun road map menuju cita cita yang anda impikan.
Terkadang pekerjaan dengan tawaran gaji yang cukup besar menghampiri, tapi permasalahannya adalah apakah anda benar benar menikmati pekerjaan yang akan anda geluti itu?
Sebagai contoh jika anda seorang sarjana seni, apakah anda akan menerima pekerjaan sebagai seorang akuntan dengan gaji yang besar? Padahal jelas-jelas bahwa dunia akuntansi bukanlah dunia anda.
Ok, mungkin di hari ini pekerjaan sebagai seorang seniman masih tidak menghasilkan apa-apa, dan pekerjaan sebagai akuntan dapat langsung mendatangkan pendapatan bulanan, tapi apakah anda yang seorang seniman mampu membohongi diri selamanya dengan bekerja sebagai seorang akuntan?
Jika John Lennon memutuskan untuk bekerja di pabrik daripada terus-menerus bermain musik tanpa di bayar di awal karirnya, akankah The Beatles ada saat ini?

Kembali lagi, semua ini masalah proses. Nikmatilah prosesnya.
2.    Tergesa-Gesa Dalam Jatuh Cinta
Mungkin bagi anda yang baru saja lulus dari dunia kampus, pasti mulai berinisiatif bahwa inilah saatnya mencari tambatan hati yang tepat untuk menjalin rumah tangga bersama. Toh orang tua anda pun juga mendukung langkah anda ini. Apalagi jika undangan sweet seven teen telah lama berganti menjadi undangan pernikahan dari beberapa kolega dekat kita.
Permasalahannya apakah anda akan langsung mengumbar cinta anda begitu bebas dari dunia perkuliahan dan mulai meniti jenjang karir?
Alih-alih fokus mengejar tambatan hati yang tepat, lebih baik kita fokus untuk memperbaiki kualitas diri.
Percayalah, lelaki yang baik akan selalu diperuntukkan untuk wanita yang baik pula.
3.    Tetap Kekanak-Kanakan
Diusia peralihan awal 20 tahunan, sering kali kita masih terlihat “kekanakan” dihadapan rekan kerja kita yang lebih tua. Kita masih sering becanda tidak pada tepatnya hingga masih mengedepankan ego daripada professionalitas.
Being child like is good, seperti halnya anak kecil yang selalu ingin belajar banyak hal dan kreatif. But being childish? NO! Bukan sebuah kebanggan lagi di usia anda jika apa-apa masih minta sama orang tua.
Real man use three pedals??? NO!
Real man pakai mobil yang dia beli dengan keringatnya sendiri.
4.    Family  Comes Second
Kita tahu bahwa di usia 20 tahunan adalah usia dimana kita sedang semangat-semangatnya mengejar karir kita. Tapi ingat, jangan pernah lupakan bahwa dibalik kesuksesan anda selalu ada keluarga yang mendukung. Jangan pernah menomor duakan mereka. Anggaplah kehidupan keluarga anda saat inilah adalah sebagai ajang latihan sebelum anda membangun rumah tangga anda dikemudian hari.
Satu lagi yang ingin saya share di poin ini. Anda tahu apa beda The Boy dengan The Man ?
“The Boy comes home cause he need his mommy for giving him some money. The Man comes home cause he knew that he cares of his mommy.”
5.    Tetap di Pekerjaan yang Tidak Mengajarkanmu Apa-apa
Pernah membaca cerita tentang persahabatan antara Ayam dan Elang ? Pekerjaan yang terasa nyaman dan tanpa tuntutan tidak akan membuat anda belajar apa-apa. Menjebak anda dalam sebuah kenyamanan semu yang sepertinya enak, padahal lambat laun kreativitas anda akan tergerus karena tidak terbiasa dengan berbagai macam tantangan yang baru. Hal ini mungkin akan membuat senang anda di hari ini, tapi di kemudian hari ketika kreativitas anda sudah tidak terlatih lagi? Tidak ada salahnya pergi mencari pekerjaan baru yang akan mengajarkan anda banyak hal. Sebelum keadaan membuat anda terlalu nyaman tanpa belajar apa-apa.
6.    Ikut-ikutan Trend
Anda boleh meyadari tren apa saja yang berkembang hari ini, tapi jangan pernah terlalu fokus untuk mengikuti suatu tren tersendiri. Jika anda anda menghabiskan sebagian besar waktu anda hanya untuk mengikuti tren tertentu saja, kapan anda akan fokus untuk menciptakan tren anda sendiri?
Ingat! Mereka yang sukseslah yang menciptakan tren itu, bukan para pengikutnya.
7.    Selesai Belajar
Kita tahu, kita sudah muak dengan program 12 tahun wajib belajar + 4 tahun kuliah (itupun kalau tidak ngaret). Sudah saatnya kita menutup buku pelajaran dan fokus bekerja untuk mencari uang. Tapi apakah itu benar?
Mereka yang sukses tidak pernah berhenti belajar dan belajar tidak harus di bangku kelas. Dunia ini penuh permasalahan yang sangat menarik untuk dipelajari jika kita mampu memahaminya.
Ingat, wajib belajar bukan hanya 12 tahun + 4 tahun kuliah. Wajib belajar adalah seumur hidup!
Manfaatkan sebaik mungkin usia 20 Tahunan anda, karena apapun keputusan yang anda ambil hari ini, akan berdampak jauh ke masa depan anda,

“Age is just number, Young is forever and Mature is character” – Self Quote

Sumber Klik

9 Hal yang Harus Dilakukan di Usia 20 Tahun

Apa saja yang mungkin bisa kita mulai untuk membuat Usia 20 tahunan kita sebagai masa yang monumental dan berpengaruh positif pada masa depan kita jauh kedepan.
1. Mulai Berdiri dengan Kaki Sendiri
Usia 20 tahunan adalah masa transisi yang cukup berat dalam zona kehidupan kita. Perpindahan masa dari era sekolahan ke dalam era karir menuntut kita untuk cepat beradaptasi dengan berbagai hal baru, salah satunya adalah kemandirian. Sudah bukan jamannya lagi bagi kita untuk terus-menerus meminta uang jajan dari orang tua. Berusahalah untuk hidup secara mandiri. Mulailah bekerja untuk membiasakan diri anda hidup dengan tidak bergantung pada orang lain. Meskipun penghasilan mungkin belum seberapa, toh itu adalah hasil kerja keras kita sendiri.
“Real man use three pedals??? No! Real Man pakai mobil yang dia beli dengan keringatnya sendiri.” – Bagus Berlian
2. Let’s Get Lost
Lakukanlah perjalanan ke tempat-tempat yang baru, lihatlah dunia dengan lebih luas, pelajari kebudayaan orang lokal dan cobalah berinteraksi dengan bahasa mereka, hal ini akan membawa akan pemahaman baru betapa beragamnya dunia ini. Seperti kata banyak para penjelajah dunia, traveling adalah sebuah proses pendewasaan untuk melihat dunia yang lebih berwarna. Kemungkinan tersesat pasti ada, tapi kalau anda tidak pernah tersesat, akankah anda menemukan jalan yang baru?
Ingat bagaimana dulu Christopher Columbus menemukan benua Amerika? Awalnya dia mencoba hal baru dengan menempuh jalur barat untuk menuju India dan akhirnya malah sampai di sebuah dunia baru yang bernama Amerika. Ketika dia kembali dan diolok-olok oleh para penjelah lainnya kala itu, Christopher Columbus berkata, “Hanya orang malas saja yang tidak bergerak, orang-orang ini hanya pintar bicara saja tanpa pernah berbuat. Tetapi kalau Anda bergerak kemungkinan tersasar pasti ada. Tetapi kalau Anda tak mau kesasar, Anda tak akan pernah menemukan dunia baru.”
“The world is a book and those who do not travel read only one page.” – Augustine of Hippo

3.Merantau
Jika traveling hanya sekedar mengunjungi, merantau artinya menetap di sebuah tempat baru pada jangka waktu yang cukup lama. Entah itu satu tahun ataupun lebih.
Hidup di sebuah tempat yang baru akan mengajarkan banyak hal, utamanya soal survival. Bergaulah dengan orang setempat, kunjungi landmark kota yang unik dan kenalkanlah budaya anda kepada mereka. Dengan begini anda akan belajar untuk menjadi duta budaya anda untuk warga setempat. Selain itu, merantau juga akan mengajarkan anda untuk memulai sebuah kehidupan baru dengan banyak orang baru di dalamnya.
4. Sekali Seumur Hidup, Cobalah Menjadi Minoritas
Dalam sebuah tulisan saya sebelumnya yang berjudul “Cobalah Menjadi Minoritas Walaupun Sekali Seumur Hidup” saya pernah memaparkan bahwa tujuan untuk menjadi minoritas sekali seumur hidup bukanlah untuk ikut-ikutan menjadi seperti golongan tertentu, tapi hal ini lebih bertujuan agar kita bisa hidup untuk saling menghargai sebagai sebuah bangsa yang beragam. Banyak sekali persepsi-persepsi tidak benar di antara kita yang telah mengakar dan mestinya harus dicabut karena kenyataannya memang tidak demikian. Sekali seumur hidup, cobalah keluar dari zona nyaman anda dan cobalah untuk bergaul dengan orang yang berbada baik secara agama, suku, ras ataupun adat-istiadat. Sekali lagi bukan untuk ikut-ikutan menjadi golongan tertentu, tetapi lebih agar kita dapat saling hidup dalam suasana yang toleran dan harmonis.
“Victoria Concordia Cresit – Victory comes from harmony” – Arsenal FC’s Motto.
5. Berhenti Memendam Rasa, Ungkapkanlah Segera
Jika anda masih pernah memendam rasa pada seseorang di masa lalu yang masih tertahan hingga hari ini, segera saja hentikan omong kosong ini. Memikirkannya dari jauh tidak akan membuatnya mengerti betapa tulusnya perasaan ini. Mendoakannya dari jauh tidak akan pernah membuatnya paham betapa sucinya cinta ini. Yang dibutuhkan hanyalah keberanian untuk mengungkapkan 3 buah kata “I Love You”, agar apa yang selama ini diduga-duga dalam hati terjawab sudah.
Jika jawaban yang didapat adalah “Iya”, artinya anda berpeluang untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih serius kedepannya nanti. Jika jawaban yang didapat adalah “Tidak”, artinya anda berkesempatan untuk segera move on dan menemukan the right one yang mungkin selama ini juga mencari anda entah di belahan bumi bagian mana.
“Life is too short for us to keep important words, for example, ‘I Love You’, locked in our hearts” – Paulo Coelho
6. Tetapkan Passion Anda dan Investasikan 10.000 Jam Disana
Sebagai seorang anak muda yang ingin terus berkembang, beberapa pertanyaan sering mampir di dalam pikiran kita adalah “sebenarnya apa sih bakat saya?” atau “sebenarnya passion saya dimana?”. Gairah untuk menemukan talenta ini sering kali muncul dan acap kali membuat anak muda seperti kita “galau”. Beberapa dari kita ada yang berkonsultasi dengan para psikolog, ada juga yang melakukan test bakat ini-itu atau bahkan mungkin juga ada yang lari ke dukun.
Jika anda pernah membaca analisa bagaimana talenta lahir, anda akan tahu bahwa dibutuhkan jam terbang setidaknya 10.000 jam agar anda mahir di dalam suatu bidang. Hal ini bisa dilihat dari 10.000 jam yang dihabiskan oleh The Beatles manggung di Hamburg dan juga Mozart bermain piano sejak kecil. Segera tetapkan passion anda dan investasikan 10.000 jam disana, karena mungkin passion selama ini bukan untuk dicari, tapi untuk ditetapkan.
“Every Artist was first an amateur” – Ralp Waldo Emerson
7. Mulailah Berkarya dan Buat Publik Menikmatinya
Karya adalah cara dari banyak talenta berbakat untuk berkomunikasi dengan dunia. Jika anda telah berani menginvestasikan 10.000 jam anda untuk menjadi seorang ahli, segeralah ciptakan karya yang mampu memberikan pengaruh kepada orang sekitar anda. Karena dengan sebuah karya, kelak orang akan mengenang bahwa anda pernah lahir di dunia.
“Gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang. Manusia mati meninggalkan nama? Bukan! Manusia mati meninggalkan karya!” – Bagus Berlian
8. Bergabung dengan Sebuah Komunitas
Sesudah anda lulus dari bangku kuliah dan mulai berkarir, anda akan merasakan bagaimana teman dekat anda “menghilang” satu-persatu. Dari yang awalnya susah nyocokin jadwal untuk sekedar ketemuan hingga benar-benar menghilang di dalam kesibukannya masing-masing. Bergabung dangan sebuah komunitas tertentu dapat membantu anda untuk mendapatkan teman baru dengan banyak minat dan visi yang sama. Selain itu, bergabung dengan sebuah komunitas tertentu dapat membantu anda untuk membangun networking yang bisa jadi berguna untuk kehidupan anda kedepan nantinya.
9. Berterima Kasih Kepada Orang Tua Karena Telah Membesarkan Kita dengan Sangat Baik
Sadar atau tidak, di dalam perjalanan yang sejauh ini tertempa, orang tua kita memiliki peran yang signifikan dalam membawa kita pada jenjang yang seperti sekarang ini. Walaupun anda mungkin sekarang sudah tidak tinggal dalam satu kota ataupun satu atap lagi, ada baiknya anda masih tetap menelponnya untuk sekedar menanya kabar atau sesekali menjenguk untuk sekedar membawa oleh-oleh. Sikap seperti ini juga untuk memastikan bahwa selama ini mereka tidak melahirkan orang yang salah.
Mulailah membuat keputusan-keputusan yang tepat di usia 20 tahunan anda. Karena di masa yang akan datang, anda akan lebih menyesali hal-hal yang tidak pernah anda lakukan, dari pada hal-hal yang telah anda lakukan.

“Twenty years from now you will be more disappointed by the things that you didn’t do than by the ones you did do. So throw off the bowlines. Sail away from the safe harbor. Catch the trade winds in your sails. Explore. Dream. Discover.” – Mark Twain
 Sumber : Klik

Jumat, 04 April 2014

Eagle Flies, Chicken Stays


Diceritakan dahulu kala terdapat seekor elang dan seekor ayam yang bersahabat bersama. Meskipun sang elang dapat menerkam ayam, tapi hal itu tidak dilakukannya, dan mereka pun memilih bersahabat bersama.
Setiap kali sang elang terbang, si ayam selalu lari pontang-panting. Terkadang si ayam baru terbang sedikit, tapi sudah ngos-ngosan dan elang pun merasa kasihan.
Suatu ketika si ayam meminta sang elang untuk mengajaknya terbang tinggi sampai ke ujung langit dan sang elang pun menyetujuinya. Tapi sayangnya, belum sampai diujung langit si ayam sudah mulai takut akan ketinggian, perutnya mual dan ia mendesak sang elang untuk menurunkannya.
Begitu turun, sampailah mereka di sebuah peternakan dan bertemu dengan paman sapi. Paman sapi ini sangat baik sekali dan rela berbagi makanan dengan si ayam. Si ayam pun heran, kok ada yah tempat yang begitu enaknya seperti ini? Tidak perlu berburu untuk mencari makan, semuanya sudah tersedia dengan melimpah di sini.
Begitu sang elang mengajak ayam untuk terbang lagi, si ayam pun menolak. Pikirnya buat apa bersusah payah melawan ketinggian demi mencari makan, toh di peternakan ini semuanya sudah tersedia dengan melimpah. Sejak saat itu persahabatan mereka pun berakhir, sang elang memutuskan untuk terbang lebih tinggi lagi dan si ayam pun memutuskan untuk tinggal dengan jaminan makanan yang ada di peternakan itu.
Suatu ketika, si ayam mendengar bahwa ibu petani ingin makan ayam hari itu. Mendengarnya, si ayam pun lari pontang-panting, namun apa daya badannya yang kegemukan karena banyak makan tak mampu membawanya pergi jauh. Akhirnya si ayam pun tertangkap dan berakhir di meja makan.
Manakah jiwa yang anda pelihara?
Dari cerita di atas, kita dapat mengambil pelajan, “hewan” seperti apakah yang sedang anda pelihara di dalam jiwa anda? Apakah anda sedang memelihara elang? atau memelihara ayam?
Elang adalah hewan yang sangat susah dikandangkan, ia memilih berburu sendiri dan terbang semakin tinggi ketika badai datang. Elang adalah simbol pejuang, entrepreneur dan para professional yang berkelana dengan helicopter view untuk selalu mencari tantangan baru yang dapat membuatnya terbang lebih tinggi. Ia mampu menerkam peluang secepat kilat, larinya cepat, DNA-nya terbentuk dari mengamati, belajar dan berbuat. Elang adalah risk taker, penjelajah yang berani meski berangkat sendirian.
Sedangkan ayam adalah makhluk kandangan. Ia lebih senang berada pada zona nyaman yang membuat mereka “aman” dengan segala fasilitas yang diberi, yang membuat mereka tetap bisa bermalas-malasan tanpa evaluasi dari pihak lain. Sekelompok ayam ini bisa kita lihat dari kebanyakan mereka yang bekerja di sektor pelayanan pemerintah. Walaupun diberi makanan yang berkecukupan, ayamnya kurus, kerjanya malas, matanya redup dan terkadang tiduran.
Saya tidak berkata bahwa semua yang bekerja di sektor pelayanan pemerintah itu bermental ayam, tapi sejauh yang saya temui sampai saat ini, kebanyakan penghuninya bermental ayam seperti yang saya jelaskan di atas.
Untuk itu, janganlah mudah kita dimanjakan keadaan yang lama-lama membuat kita bermental ayam. Terbanglah setinggi mungkin, tangkap peluang secepat kilat dan beranilah mengambil resiko untuk berburu sendirian. Semoga kita semua mampu memelihara elang di dalam jiwa kita.

Sumber : Klik