Sabtu, 06 Juni 2015

Allah Maha Adil, Kita yang Zalim

Bila Allah pisahka kita dengannya.
Mungkin kita sedang ditegur oleh-Nya, karena bila terus bersamanya ibadah kita menjadi tak karuan, Allah dinomorduakan, bahkan tanpa sadar kita dzalimi diri degan terus menambah pundi dosa.
Mungkin saat ini kita merasa sakit, merasa kecewa, karena sudah menaruh harapan besar padanya, sudah berangan dengannya sampai ke surga. Namun apalah daya... Kita hanya manusia yang mampu berencana dan Allah jua yang menentukan.
Bila Allah belum perkenankan ia menjadi jodoh kita, lalu mengapa kita marah?, mengapa kita sedih berlarut-larut?, bahkan kita dzalimi diri kita  dengan malas makan, malas berfikir, malas ibadah dan sebagainya.
Bila kita mau buka hati sedikit saja. untuk mensyukuri nikamt-Nya. maka yang ada hanya prasangka yang baik.
Ketika Allah ambil ia dari kita, mungkin Allah cemburu karena kita menduakan-Nya, oh... mungkin karena Allah tau bila kita terus bersamanya, ibadah kita tak maksimal. 
oh... Mungkin Allah ambil karna dimata-Nya ia tak baik untukmu. maka aku akan diberikan yang lebih baik.
Jika kita terus berprasangka baik pada-Nya, mungkin tak akan ada kesedihan yang lama, tak ada penyesalan dan kekecewaan yang berkepanjangan. semoga hati kita sealu dikuatkan karena-Nya.

Sumber: akun instagram @beraniberhijrah

Senin, 19 Mei 2014

Berhenti Beralasan Dulu, Cobalah Jalani


Bersungguh-sungguhlah Dalam Menuntut Ilmu


Sayangi dan Jadilah Anak Shalih Untuk Ibumu


Diam Adalah Ekspresi Cinta Terbaik

Jika engkau mencintainya, cintailah ia dengan cara menghargai, dan membuatnya merasa terhormat. Melamarnya adalah bentuk pernyataan cinta yang membuatnya merasa mulia.

Jika engkau belum mampu, maka lebih baik diam. Karena pernyataan cintamu yang belum tepat waktunya itu, tidak penting.. Tidak penting untuknya, tidak penting untukmu, juga tidak penting untuk masa depan kalian berdua. Karena diammu adalah penawar. Penawar hati yang makin tak karuan. Penawar rindu yang belum saatnya. Karena diammu adalah sedekah. Sedekah bagi hati yang sangat sulit tuk dikendalikan.

Diam. Adalah ekpresi cinta terbaik bagi kita. Diam dalam perkataan. Diam dalam tindakan. Bahkan diam dalam segala hal yang berhubungan dengannya.

Di sisi lain, seperti kisah cinta Sayyidah Fathimah, ternyata (juga) telah memendam cintanya kepada Ali sejak lama. Dalam suatu riwayat dikisahkan bahwa suatu hari setelah keduanya menikah, Sayyidah Fathimah berkata kepada Sayyidina Ali, “Maafkan aku, karena sebelum menikah denganmu aku pernah satu kali merasakan jatuh cinta pada seorang pemuda dan aku ingin menikah dengannya.”
Sayyidah Fathimah melanjutkan, “Pemuda itu adalah dirimu.” Subhanallah.
 
Sumber : Klik

Sabtu, 17 Mei 2014

Karena Ia Tulang Rusuk Yang Bengkok

Wanita diciptakan dari tulang rusuk yang bengkok.
Jika kau terlalu keras meluruskannya maka ia akan patah.
Namun jika kau membiarkannya ia akan semakin bengkok.
Seorang wanita dibentuk oleh suaminya.
Maka tanggung jawab suami untuk menjadikannya sebaik-baik bidadari dunia akhirat
Saat wanita dibentuk menjadi sebaik-baik prbadi,
Maka ia mampu menjadi sosok sedermawan Khadijah,
Secerdas Aisyah, Setangguh Asma.
Namun sebaliknya,
Saat ia gagal dibentuk atau tak pernah dibentuk
Maka nafsu dan perasasaan menjadi Tuhannya
Jangan salahkan jika banyak istri yang nusyuz pada suaminya
Jangan salahkan jika hari ini banyak wanita yang mengumbar auratnya
Wanita sekali lagi..
Adalah makhluk yang sangat mudah dibentuk.
Bentuklah ia dengan kesempurnaan akidah
Percantik ia dengan keindahan akhlak
Hiasi ia dengan cahaya ilmu
Manjakan ia dengan kelembutan dan cinta kasih
Karena kita ada dari kasih sayang seorang ibu
Karena setiap wanita adalah calon ibu.
Maka siapapun ia yang pandai memuliakan wanita
Berarti ia sudah pandai memuliakan dirinya.

Semoga semua wanita muslimah menjadi wanita solehah, istri solehah
Juga ibu solehah yang dicintai putra putrinya dan dibanggakan suaminya.
Dan semoga, semua lelaki muslim menjadi pemimpin yang dicintai istri dan anak-anaknya. Menjadi pribadi yang pandai memuliakan kedua wanita terhebat dalam hidupnya. Ibu juga istrinya. Aamiin

sumber : Setia Furqon Kholid